Tabel Silsilah Wayang Pandawa Arjuna

Klik untuk memperbesar gambar Silsilah Raden Ajuna

Prabu ARJUNA dalam filosofi pewayangan jawa modern adalah ksatria di Madukara (India). Kata arjuna diambil dari bahasa arab “arjuu” dan “naja” , arju berarti penuh harap sedangkan naja berarti keselamatan. Nama populernya adalah Radhen JANAKA, dari kata “Jannatuka” yang berarti surgamu. Sedangkan Madukara berasal dari kata “madda (madada)” dan “qoroa“. Jika dimaknai dalam versi arab-jawa makna gandhul, “madda” berarti wus ndhawaake sapa lanang siji (laki-laki yang telah memanjangkan), “qoroa” ing wacan (bacaan). Hal ini menunjukkan bahwa Arjuna adalah orang yang gemar membaca (wacanane akeh). Arjuna dikenal sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, suka menolong, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Karena kegigihannya, Arjuna termasuk ksatria yang kaya akan pengetahunan, senjata dan mantra. Dia juga memperoleh anugrah Bhagawadgita (Nyanyian suci dari Tuhan). 

 
Silsilah Keluarga
Arjuna adalah anak dari Prabu Pandhudewanata (raja di Hastinapura) dan Dewi Kunthi, puteri Prabu Surasena, Raja di Wangsa Yadawa. Dia sering disebut penengah Pandawa, karena diantara lima Pandawa Arjuna adalah anak ke tiga. Sebenarnya dia bukanlah anak dari Pandu dan Dewi Kunthi, namun putra Batara Indra dengan Dewi kunthi karena Prabu Pandu mendapat kutukan tidak bisa melanjutkan keturunan dari seorang resi. Namun Dewi Kunti memiliki anugrah dari Resi Durwasa untuk memanggil para dewa dan memanfaatkan kelebihannya ini agar dia diberikan anak, dan akhirnya dia dikarunia 3 orang anak berkat pertolongan beberapa dewa, salah satunya adalah Batara Indra. Beberapa saudara Arjuna dalam Pandawa lima adalah: 

Puntadewa/ Yudhistira
Werkudara/ Bima
Arjuna/ Janaka
Nakula
Sadewa
 

Pada saat lahir, sukma Arjuna yang berwujud cahaya keluar dari rahim ibunya dan naik ke kayangan Kawidaren tempat berkumpulnya para bidadari (cahaya yg bersinar dalam bahasa sanksekerta memiliki arti Arjuna). Semua bidadari yang ada di kayangan tersebut jatuh cinta pada sukma Arjuna yang bernama Wiji Mulya (benih yang mulia). Kegemparan ini menimbulkan kemarahan para dewa yang lalu menyerangnya. Cahaya samar tersebut lalu berubah menjadi sesosok manusia tampan yang berpakaian sederhana, dialah Arjuna. Sejak hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi inilah, Prabu pandu mengalami kesedihan. Akhirnya atas nasehat Semar dan wejangan dari Batara Guru, Pandu naik ke kayangan dan meminta kembali putranya, Arjuna.

Share this post