Panambang (imbuhan akhir kata) menurut buku Sri Satriya Tjatur Wisnu Sasangka
Panambang adalah imbuhan yg berada di akhir kata atau kita sebut ‘sufiks’. Penulisannya harus digabung tidak boleh dipisah. Bentuk-bentuk panambang dalam bahasa jawa banyak sekali.
Panambang dalam bahasa jawa –i,-a,-e,-en,-an,-na,-ane,-ake. Panambang –I bila bergabung dengan kata yang berakhiran vokal berubah menjadi –ni namun bila konsonan tidak berubah.
Panambang –a yang bila bergabung dengan kata dasar yang berakhiran vokal bisa berubah suara dalam pengucapannya menjadi ya dan wa,tetapi dalam penulisannya itu tidak di tulis. Begitu dengan panambang –e yang bergabung dengan kata yang berakhiran vokal menjadi –ne dan bila bergabung dengan kata yang berakhiran konsonan tidak berubah.
Panambang –en yang bergabung dengan vokal akan menjadi –nen. Jika bergabung dengan kata yang berakhiran I akan berubah menjadi i. Panambang –na yang berakhiran vokal menjadi -kna. Panambang –ana yang bergabung dengan kata yang berakhiran kata vokal akan berubah menjadi –nana.
Panambang ane jika bertemu dengan kata yang berakhiran vokal akan berubah menjadi –nane. Panambang –ake jika dalam penggunaan bahasa krama akan berubah menjadi –aken.
Jadi pada dasarnya panambang dalam bahasa jawa banyak mengalami perubahan dalam pengucapannya bila bertemu dengan kata yang berakhiran vokal dan kebanyakan tidak berubah bila bertemu dengan kata yang berakhiran konsonan.
Untuk lebih jelasnya menurut buku Sri Satriya Tjatur Wisnu Sasangka macam-macam Panambang yaitu:
1. Panambang -i klik Disini
2. Panambang -a klik Disini
3. Panambang -e klik Disini
4. Panambang -en klik Disini
5. Panambang -an klik Disini
6. Panambang -na klik Disini
7. Panambang -ana klik Disini
8. Panambang -ane klik Disini
9. Panambang -ake klik Disini
Saya bukan orang jawa ingin belajar bahasa jawa. Mohon dikirimi saya tentang panambang -pun, -ipun dan -nipun, yang belum ada dalam artikel Jawapinter ini. Nuwun. nasrulmusa@gmail.com
ReplyDelete